Mathematical Modelling (Gambar : robotnor.no) |
Red-Mercenary - Pemodelan matematika menurut Walter J. Meyer adalah suatu usaha untuk menjelaskan beberapa rangkaian dari dunia nyata secara matematis. Pada kenyataanya hampir seluruh bidang ilmu seperti fisika, biologi, ataupun sains yang bersifat sosial mampu dimodelkan dengan pemodelan matematika. Atau dengan kata lain, pemodelan matematika sangatlah luas cakupannya sehingga menarik untuk dipelajari.
Definisi Model
Sebelum memahami pemodelan matematika, ada baiknya kita mengerti arti kata model itu sendiri. Menurut Walter J. Meyer model adalah objek atau konsep yang digunakan untuk merepresentasikan objek lain. Sederhananya, permasalahan di dunia nyata kita perkecil skalanya lalu dikonversi menjadi sesuatu yang lebih mudah dipahami dan dipelajari. Misalnya model pesawat terbang atau model pendulum. Namun keduanya bukanlah model matematika melainkan model yang berbentuk objek nyata.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb.) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.
Definisi Model Matematika
Dalam buku Concept of Mathematical Modelling, Meyer juga mendefinisikan model matematika sebagai model yang didalamnya terkandung konsep matematika seperti konstanta, variabel, fungsi, persamaan, atau pertidaksamaan.
Model matematika dinilai Meyer berada diatas model-model non matematika. Namun bukan berarti model matematika terpisah dari model lain, karena seringkali model matematika muncul dari model non matematika. Jadi keduanya memiliki kesinambungan dan saling mendukung satu sama lain. Seperti kata Leonardo Da Vinci yang mengungkapkan "Tak ada investigasi manusia yang bisa diklaim secara sains sebelum (investigasi tersebut) melewati percobaan melalui bukti matematika.".
Langkah-langkah Membuat Model Matematika
Walter J. Meyer membagi pembuatan model matematika menjadi 3 proses secara garis besar yakni.
1. Formulasi
- membentuk sebuah pertanyaan yang jelas dari masalah yang diangkat.
- mengidentifikasi serta mengabaikan hal yang penting atau tak penting dan yang berkaitan terhadap pertanyaan yang sudah dibentuk.
- setelah kedua proses di atas dilakukan ubahlah menjadi deskripsi secara matematis.
2. Manipulasi matematika
Dalam proses ini mulai dilakukan perhitungan, menyelesaikan sebuah persamaan, membuktikan sebuah teori sehingga diperoleh solusi kasar dari formulasi yang dibuat.
3. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap menentukan apakah model yang sudah dibuat memenuhi syarat serta mampu menjawab permasalahan dengan pendekatan yang cukup akurat. Jika tidak mampu menjawab masalah, maka diperlukan evaluasi terhadap kedua proses sebelumnya. Proses ini disebut pula reformulasi.
Referensi:
1. Walter J. Meyer, 1985, Concept of Mathematical Modelling.
Tags
Matematika