PARIS - Beragam spekulasi bermunculan menyusul keputusan David Beckham menerima pinangan Paris Saint Germain. Ada yang menyebut proses transfer tersebut hanya sebatas faktor komersil, ada juga yang meyakini Becks masih punya kualitas bermain di level tertinggi.
Bergabung dengan PSG, klub yang kini memancang ambisi besar di Eropa, Beckham mendapat beragam cibiran. Sejumlah kalangan menilai, keputusan PSG meminangnya tidak lebih hanya sekadar untuk mendongkrak pamor klub. Mereka menilai, Beckham tak mampu lagi memberikan kontribusi maksimal di usia yang memasuki 37 tahun.
Beckham sendiri tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Cibiran tersebut justru dijadikannya motivasi untuk memberikan yang terbaik di lima bulan kontrak yang didapatkannya.
Optimisme Beckham ini tak lepas dari performa yang ditunjukkan dua eks rekan setimnya di Manchester United, Ryan Giggs dan Paul Scholes. Beckham ingin seperti Giggs (39) dan Scholes (38) yang masih mampu menunjukkan kualitasnya meski telah memasuki usia senja.
“Saya melihat pemain seperti Ryan Giggs dan Paul Scholes bermain di Manchester United, dan mereka mampu bersaing di level tertinggi. Mereka tidak main setiap pekan, tapi ketika bermain mereka mampu memberikan pengaruh besar. Jadi, saya ingin melakukan hal yang sama,” ujar Becks dikutip Sky Sports.
“Saya ingin terus sukses. Dan seperti yang sudah saya katakan, apa yang membuat saya terus bermain adalah, saya punya empat anak, tiga laki-laki dan satu perempuan. Jadi, energi saya datang dari mereka,” pungkasnya.
Bersama PSG, Beckham punya kesempatan kembali merasakan ketatnya persaingan di Liga Champions. Seperti diketahui, PSG akan menghadapi klub Spanyol, Valencia pada babak 16 besar. (acf)
Source : http://bola.okezone.com/read/2013/02/08/50/758589/giggs-scholes-jadi-inspirasi-beckham-di-psg
0 Comments
